Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
1. Jenis Data
a. Jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara memperolehnya, dan waktu pengumpulannya. Menurut sifatnya, jenis-jenis data yaitu:
- Data Kualitatif: data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka, misalnya: Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah rumah sakit atau gaya kepemimpinan, dll.
- Data Kuantitatif: data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, misalnya: harga saham, besarnya pendapatan, dll.
b. Jenis-jenis data menurut sumbernya, antara lain:
- Data Internal: data intenal adalah data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Contohnya: suatu perusahaan, jumlah karyawannya, jumlah modalnya, atau jumlah produksinya, dll.
- Data Eksternal: data eksternal adalah data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.
c. Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya, antara lain:
- Data Primer (primary data): data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi.
- Data Sekunder (secondary data): data sekunder adalah data yang diperoleh/ dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
d. Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya, antara lain:
- Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya; data penelitian yang menggunakan kuesioner.
- Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar, harga 9 macam bahan pokok penduduk.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:
a. Wawancara
Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.
b. Observasi
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel ada 2, yaitu :
1) Teknik sampling secara probabilitas
Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.
Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut;
a) Teknik sampling secara rambang sederhana atau random sampling. Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan undian.
b) Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling). Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
c) Teknik sampling secara rambang proporsional (proporsional random sampling). Jika populasi terdiri dari subpopulasi-subpopulasi maka sample penelitian diambil dari setiap subpopulasi. Adapun cara peng-ambilannya dapat dilakukan secara undian maupun sistematis.
d) Teknik sampling secara rambang bertingkat. Bila subpoplulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan sampel sama seperti pada teknik sampling secara proportional.
e) Teknik sampling secara kluster (cluster sampling) Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sample semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage sampling.
2) Teknik sampling secara nonprobabilitas.
Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik pengambilan sample yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar. Beberapa jenis atau cara penarikan sampel secara nonprobabilitas adalah sebagai berikut :
a) Purposive sampling atau judgmental sampling Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang dietapkan peneliti.
b) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).
Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sample pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju.
c) Quota sampling (penarikan sample secara jatah). Teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah ditentukan. Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.
d) Accidental sampling atau convenience sampling Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan.
4. Teknik Pembuatan Kuisioner
Teknik Pembuatan Kuisioner adalah :
1. Isi dari Kuisioner
Kuisioner harus memiliki center perhatian, yaitu masalah yang ingin dipecahkan. Tiap pertanyaan harus merupakan bagian dari hipotesis yang ingin diuji. Dalam memperoleh keterangan yang berkisar pada masalah yang ingin dipecahkan itu, maka secara umum isi dari kuisioner dapat berupa :
a) pertanyaan tentang fakta
b) pertanyaan tentang pendapat,
c) pertanyaan tentang persepsi diri.
2. Cara mengungkapkan Pertanyaan
Walaupun sukar untuk menentukan suatu aturan yang dapat berlaku umum tentang cara mengungkapkan pertanyaan, beberapa petunjuk penting berkenaan dengan hal diatas perlu diketahui, antara lain :
a) jangan pergunakan perkataan yang sulit,
b) jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum,
c) hindarkan pertanyaan yang mendua arti (ambigus),
d) jangan gunakan kata yang samar-samar,
e) hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti,
f) hindarkan pertanyaan yang berdasarkan presumasi,
g) jangan membuat pertanyaan yang melakukan responden,
i) hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan,
j) gunakan bahasa yang mudah (perkataan dan kalimat harus sederhana)
k) gunakan istilah yang familiar bagi responden,
l) pertanyaan disusun secara sistematis (sederhana hingga kompleks
Sumber :
1. http://rizkiamaliafebriani.wordpress.com/2013/04/19/pengertian-cara-pengumpulan-dan-jenis-jenis-data-dan-sample/
2. http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-data-dan-jenis-data.html
3. http://expresisastra.blogspot.com/2013/11/macam-macam-teknik-pengambilan-sampel.html
4. http://ilmukieta.blogspot.com/2011/11/cara-membuat-kuesioner-yang-baik-dan.html
www.gunadarma.ac.id
Minggu, 20 April 2014
Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus di buktikan kebenarannya.
1. Ciri-ciri Hipotesis yang baik dalah :
a. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
b. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel- variabel
c. Hipotesis harus dapat di uji
d. Hipotesis hendaknya dapat konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada
e. Hipotesis hendaknya di nyatakan sesederhana dan seringkas mungkin
2. Manfaat Hipotesis adalah :
a. Untuk menguji teori
b. Mendorong munculnya teori
c. Menerangkan fenomena sosial
d. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian
e. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan di hasilkan
3. Macam-macam Hipotesis adalah :
a. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara pada masalah. Deskriptif adalah yang berkenaan dengan variabel mandiri.
b. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan masalah ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
c. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih
Sumber :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
2. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/ciri-ciri-hipotesis-yang-baik/
3. http://stmj-sutamaji.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-macam-macam-variable-dan.html
www.gunadarma.ac.id
1. Ciri-ciri Hipotesis yang baik dalah :
a. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
b. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel- variabel
c. Hipotesis harus dapat di uji
d. Hipotesis hendaknya dapat konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada
e. Hipotesis hendaknya di nyatakan sesederhana dan seringkas mungkin
2. Manfaat Hipotesis adalah :
a. Untuk menguji teori
b. Mendorong munculnya teori
c. Menerangkan fenomena sosial
d. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian
e. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan di hasilkan
3. Macam-macam Hipotesis adalah :
a. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara pada masalah. Deskriptif adalah yang berkenaan dengan variabel mandiri.
b. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan masalah ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
c. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih
Sumber :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
2. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/ciri-ciri-hipotesis-yang-baik/
3. http://stmj-sutamaji.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-macam-macam-variable-dan.html
www.gunadarma.ac.id
Selasa, 15 April 2014
Karya Ilmiah
Karya Ilmiah
Ciri-ciri Karya Ilmiah
Ciri-ciri
Karya Ilmiah adalah :
1. Menyajikan
fakta objektif secara sistematis
2. Penulisan
cermat, tepat, dan benar serta tulus
3. Tidak
mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak
kepadanya
4. Sistematis,
terkendali, konsepsual, dan prosedural
5. Tidak
emotif (tidak menonjolkan perasaan)
6. Tidak
memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung (kecuali hipotesis kerja)
7. Memuat
kebenara-kebenaran
8. Tidak
argumentatif
9. Tidak
persuasif
10. Tidak
melebih-lebihkan sesuatu
Macam-macam Karya Ilmiah
Macam-macam
Karya Ilmiah adalah :
1. Makalah
Karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif dan
induktif.
2. Jurnal
Sebagai sumber informasi primer atau yang paling
penting di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal berisi kumpulan artikel
yang di publikasikan secara periodik, di tulis oleh para ilmuwan peneliti untuk
melaporkan hasil-hasil penelitian terbarunya.
3. Skripsi
Karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yng di ajukan harus di dukung
oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi
lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga di perlukan sumbangan material
berupa temuan baru dalam segi tata kerja atau hukum tertentu tentang salah satu
aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
4. Tesis
Karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam di
bandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang di peroleh
dari penelitian sendiri.
5. Disertasi
Karya tulis ilmiah yang mengemukakan dalil yang
dapat di buktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang valid dengan
analisis yang terinci. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang
berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat di pertahankan oleh
penulisannya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor
(S3).
Sikap Ilmiah
1. Mampu
membedakan fakta dan opini
2. Berani
dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan argumentasi
3. Mengenbangkan
keingintahuan
4. Kepedulian
terhadap lingkungan
5. Berpendapat
secara ilmiah dan kritis
6. Berani
mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggung jawab terhadap
usulannya
7. Bekerja
sama
8. Jujur
terhadap fakta
Sumber
:
1.http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR_PEND_OLAHRAGA/196506141990011-YUNYUN_YUDIANA/KARYA_TULIS_ILMIAH.pdf
2.http://www.slideshare.net/fiqhrimp/makalah-tentang-karya-ilmiah
3.http://abdulsyukurpakro.blogspot.com/2013/06/pengertian-makalah-paper-dan-jurnal.html
4.http://www.slideshare.net/AriniNurmalaSari/sikap-ilmiah
Langganan:
Postingan (Atom)