Pengertian Penalaran Induktif
Penalaran
induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau
sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya
disebut induksi. Penalaran induksi berkaitan dengan empirisme. Secara empirisme,
ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum
teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat
sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu
penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh
:
Harimau berdaun telinga berkembang
biak dengan melahirkan
Sapi berdaun telinga berkembang biak
dengan melahirkan
Ikan paus berdaun telinga berkembang
biak dengan melahirkan
Kesimpulan : semua hewan yang berdun
telinga berkembang biak dengan melahirkan
Macam-macam Penalaran Induktif
Ada
tiga jenis penalaran induktif yaitu :
·
Generalisasi
Penalaran
generalisasi dimulai dengan peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambil
kesimpulan umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua
atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri-ciri
esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan,generalisasi dibuktikan
dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain. Proses penalaran ini
bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang
mengikat umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual
yang diselidiki.
Contoh
:
Pemakaian bahasa Indonesia di seluruh daerah di Indonesia dewasa ini
belum dapat dikata seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat,
ucapan terlihan dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa
pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Diungkapkan persurat kabaran,
radio, dan TV pemakaian bahasa indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah
terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum memperlihatkan
penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta – fakta diatas menunjukan
bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
Macam-macam generalisasi adalah :
Ø Generalisasi Sempurna
Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang
menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan
kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum
diselidiki.
Ø Generalisasi Tidak Sempurna
Generalisasi tidak sempurna
adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan
yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
·
Analogi
Analogi adalah membandingkan dua hal yang banyak
persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan
dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara
membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
Contoh :
Kita
banyak tertarik dengan planet Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi
kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atmosfir
seperti bumi, temperaturnya hampir sama dengan bumi. Unsur air dan oksigennya
juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulnya musim
seperti bumi. Jika bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada makhluk hidup di
planet Mars.
·
Hubungan kausal
Penyebab
suatu peristiwa tidak selalu dapat diketahui secara langsung karena banyak
peristiwa yang perli diselidiki penyebabnya. Untuk menyelidiki penyebab suatu
peristiwa maka diperlukan kemampuan berfikir kausal.
Hubungan
kausal umumnya dapat berlangsung dalam tiga tipe yaitu :
Ø Sebab
ke akibat
Penalaran dari sebab ke
akibat bertolak dari pengamatan terhadap sesuatu sebab yang diketahui. Dari hasil
pengamatan ini ditarik kesimpulan mengenai akibat yang ditimbulkan oleh
penyebab tadi. Akibat yang ditimbulkan bisa berupa akibat tunggal atau akibat
kompleks. Sebuah sebab dapat pula menimbulkan akibat, akibat ini dapat pula
menimbulkan akibat lainnya.
Contoh :
Setiap hari Shinta selalu rutin belajar. Bahkan saat
liburan pun dia selalu belajar. Tidak heran jika dia mendapat beasiswa
berprestasi dari sekolahnya.
Ø Akibat
ke sebab
Penalaran dari akibat
ke sebab merupakan salah satu jenis penalaran kausal. Penarikan kesimpulan
bertolak dari akibat yang sudah diketahui untuk mencari penyebab yang
menimbulkan akibat tadi.
Contoh :
Setiap kali Marcel merasakan matanya berkunang-kunang dan
hampir tidak dapat membaca tulisan pada jarak jauh. Akhirnya dia pergi ke
dokter mata karena merasakan penyakitnya semakin parah. Setelah diperiksa oleh
dokter ternyata mata Marcell minus
Ø Akibat
ke akibat
Penalaran dari akbat ke
akibat bertolak dari suatu akibat yang diketahui kemudian dicari lagi akibat yang
ditimbulkan oleh akibat tadi. Disini tidak ada usaha meneliti penyebab dari
akibat yang pertama.
Contoh :
Banyak soal yang tidak dapat di jawan Nisa, sehingga
nilai ujiannya jelek.
·
Hipotesis dan teori
Ø Hipotesis
adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang
telah dirumuskan
Ø Teori
adalah suatu set dari hubungan antar kontruk, konsep, definisi atau batasan,
dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena
dengan merinci hubungan-hubungan antar variabel, dengan tujuan menjelaskan dan
memprediksi fenomena tersebut
Sumber
:
http://www.perkuliahan.com/makalah-kalimat-deduktif-induktif-bahasa-indonesia/
http://www.trigonalworld.com/2013/09/penaralan-induktif.html
http://azuarjuliandi.com/usu/3teoridanhipotesis.pdf
http://azuarjuliandi.com/usu/3teoridanhipotesis.pdf