Waktu itu saya menghadiri pernikahan saudara saya di pulau Bangka. Sebelum melakukan pesta pernikahan ada beberapa acara adat pernikahan Chinesse Bangka. saya akan menceritakan adat pernikahan Chinnese Bangka.
Pertama diadakan acara lamaran. Acara lamaran ini untuk memperkenalkan dua belah pihak dan menentukan tanggal pernikahan. Kemudian diadakan acara "Sanjitan" atau acara serah-serahan. Acara ini dilakukan seminggu sebelum hari pernikahan. Seserahan ini diberikan oleh pihak mempelai pria kepada mempelai wanita. Seserahan tersebut berisikan keperluan wanita seperti : baju, sepatu, perhiasan, uang, kosmetik, buah-buahan, kue dan lain-lain. Seserahan ini dibawakan oleh saudara-saudara pihak pria yang jumlahnya harus genap.
Yang kedua tanda merah di depan pintu mempelai pria dan wanita sebagai tanda bahwa rumah tersebut sudah ada yang menikah atau salah satu anak dari rumah tersebut telah menikah.
Yang ketiga pada saat hari pernikahan. Pada saat hari penikahan adat yang dilakukan mempelai wanita sebelum dijemput, mempelai pria harus memberikan teh khusus kepada kedua orangtuanya lalu harus mencium pipi kedua orang tuanya. Kemudian memasang slayer penutup wajah mempelai wanita yang dilakukan oleh kedua orang tua. Setelah memasang slayer mempelai wanita keluar rumah untuk melakukan adat pemutaran mobil pernikahan. Sebelum pemutaran mobil pengantin mempelai wanita dijemput kedua orang tua pria, keluarga wanita membawa atau memindahkan seserahan ke rumah mempelai pria diiringi penyerahan tebu dan ayam sebagai tanda masuknya menantu. Pemutaran mobil pernikahan ini sebagai tanda pihak orang tua pria mengambil menantu. Pada saat memutar mobil pernikahan mempelai wanita harus ditemani oleh kakak tertua sebagai wakil bahwa mempersetujui mempelai wanita. Sebelum mempelai wanita masuk dalam rumah mempelai pria, mempelai wanita harus dijemput dahulu oleh kedua orang tua pria. Sebelum mempelai wanita masuk kedalam rumah mempelai pria harus ada seorang anak kecil memberikan hormat. hormat ini tanda bahwa telah disetujui oleh keluarga besar untuk menjadi bagian dari keluarga besar mereka.
Setelah itu kedua mempelai dipertemukan dan mempelai wanita diharuskan memakaikan bunga pengantin kecil pada jas sebelah kiri mempelai pria dan sama-sama memegang bunga tangan pengantin dan sama-sama masuk kedalam rumah. Kemudian dilakukan "liangpai" atau meminum teh yang dibagikan pengantin pria dan wanita untuk keluarga besar pria dahulu setelah itu keluarga besar wanita. Liangpai ini harus dilakukan keluarga atau pihak yang lebih tua dahulu. Kemudian baru dilakukan acara pesta pernikahan.
www.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar